Look This Site and See This World !!!

Rabu, 30 November 2011

Banaue Rice Terraces

Teras Sawah Cordillera Filipina*
Situs Warisan Dunia UNESCO

Teras Sawah Banaue, Propinsi Ifugao, Filipina.
Negara Peserta  Filipina
Tipe Kultural
Kriteria iii, iv, v
Referensi 722
Wilayah Asia-Pasifik
Sejarah prasasti
Prasasti resmi 1995  (sesi Ke-19)
Terancam 2001-

Banaue Rice Terraces (Bahasa Tagalog : Hagdan-hagdang Palayan ng Banaue), yang juga disebut dengan nama Payew, adalah sawah irigasi kuno yang berumur 2000 tahun yang terletak di gunung Ifugao Filipina. Tidak muluk-muluk, tapi Filipina merasa cukup puas seandainya Banaue Rice Terraces ditempatkan sebagai “Keajaiban Dunia ke Delapan”. Diperkirakan, sawah yang ‘diukir’ di gunung Ifugao ini, dibuat dengan peralatan yang sangat tradisional oleh nenek moyang bangsa Filipin. Sawah petak ini berada di 1.500 meter (5000 kaki) di atas permukaan laut dan mengelilingi lereng gunung sejauh 10.360 kilometer persegi (sekitar 4000 mil persegi). Sistem irigasi mengairi lahan persawahan ini dari hutan hujan di puncak pegunungan.

Yang luar biasa, nenek moyang sudah mengatur sedemikian rupa pengairan sawah yang berasal dari hutan yang berada atas persawahan itu. Penduduk setempat sampai hari ini masih menanam padi juga sayuran di sawah itu.

Erosi, merupakan salah satu ancaman bagi keberadaan sawah kuno ini. Karenanya, pemerintah juga warga sekitar sangat peduli hal ini, perawatan serta rekonstruksi dilakukan terus menerus, untuk menjaga kelestariannya.

Berikut beberapa gambar Banaue Rice Terraces





 

Jumat, 25 November 2011

Aurora

 

Aurora adalah fenomena pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh matahari (angin matahari).

Di bumi, aurora terjadi di daerah di sekitar kutub Utara dan kutub Selatan magnetiknya. Aurora yang terjadi di daerah sebelah Utara dikenal dengan nama Aurora Borealis (IPA /ɔˈɹɔɹə bɔɹiˈælɪs/), yang dinamai bersempena Dewi Fajar Rom, Aurora, dan nama Yunani untuk angin utara, Boreas. Ini karena di Eropa, aurora sering terlihat kemerah-merahan di ufuk utara seolah-olah matahari akan terbit dari arah tersebut. Aurora borealis selalu terjadi di antara September dan Oktober dan Maret dan April. Fenomena aurora di sebelah Selatan yang dikenal dengan Aurora Australis mempunyai sifat-sifat yang serupa.Tapi terkadang aurora muncul di puncak gunung di iklim tropis.

Menurut legenda-legenda Yunani dan Cina, aurora itu dianggap sebagai penampakan dari dewa/penguasa alam semesta.

Aurora sendiri sebenarnya sudah bikin penasaran orang sejak tahun 1500 an. Beberapa teori tentang aurora diberikan oleh beberapa ahli. Edmund Halley yang sukses memprediksi kemunculan komet pernah memberi teori bahwa aurora itu uap air encer yang tersublimasi oleh pemanasan yang dengannya terkandung juga sulfur yang akan menghasilkan kilauan sinar warna-warni di atmosfer. Tahun 1746, Leonard Euler (Swiss) menyatakan bahwa aurora adalah partikel dari atmosfer bumi yang melampaui ambang batasnya akibat cahaya matahari dan selanjutnya naik ke ketinggian beberapa ribu mil. Di daerah kutub partikel-partikel ini tidak akan terdispersi akibat perputaran bumi. Orang ketiga yang berusaha menjelaskan tentang aurora adalah Benjamin Franklin. Pak Benjamin mengatakan bahwa aurora berkaitan dengan sirkulasi di atmosfer. Lebih lanjut Pak Ben menjelaskan bahwa atmosfer di daerah kutub lebih tebal/berat dan lebih rendah dibandingkan dengan di daerah ekuator karena gaya sentrifugalnya (gaya akibat rotasi) lebih kecil. Elektrisitas (kelistrikan) yang dibawa awan ke daerah kutub tidak akan dapat menembus es sehingga akan terputus melewati atmosfer bawah kemudian ruang hampa menuju ke ekuator. Elektrisitas akan kelihatan lebih kuat di daerah lintang tinggi dan sebaliknya di lintang rendah. Hal itulah yang akan tampak sebagai Aurora Borealis. Sebenarnya selama seratus lima puluh tahun terakhir banyak teori lain tentang aurora ini, antara lain bahwa aurora terjadi karena pemantulan sinar matahari oleh partikel-partikel es, pemantulan sinar matahari oleh awan, uap air yang mengandung sulfur, pembakaran udara yang mudah terbakar, pancaran partikel magnetik, debu meteor yang terbakar akibat gesekan dengan atmosfer, thunderstorm, listrik yang timbul antara dua kutub magnet bumi, dll.

Sekitar tahun 1800 an karakteristik aurora mulai diketahui. Seorang ilmuwan Inggris bernama Cavendish berhasil menghitung ketinggian aurora yaitu antara 52 s.d 71 mil (83 km s.d 113,6 km). Tahun 1852 diketahui bahwa ada hubungan antara aktivitas geomagnet, aurora, dan sunspot dimana frekuensi dan amplitudo ketiganya berfluktuasi dengan periode yang hampir sama yaitu 11 tahunan. Tahun 1860, Elias Loomis berhasil membuat diagram yang menunjukkan daerah dengan kejadian aurora paling banyak. Dari temuannya itu diketahui bahwa ternyata aurora berhubungan dengan medan magnet bumi. Angstrom, seorang ilmuwan Swedia, pada tahun 1867 berhasil melakukan pengukuran spektrum-spectrum dari aurora. Penelitian tentang aurora semakin menemukan titik terang ketika seorang fisikawan Inggris J.J. Thomson berhasil menemukan elektron dan fisikawan Swedia Kristian Birkeland menyatakan bahwa aurora disebabkan oleh sinar dari elektron yang diemisikan matahari. Ketika elektron-elektron itu sampai ke bumi akan dipengaruhi oleh medan magnet bumi, dan terbawa ke daerah lintang tinggi dan terjadilah aurora.

PROSES TERJADINYA AURORA
 
Percikan matahari adalah kejadian alam yang alami, penyebabnya ada di inti matahari namun para ilmuan belum tahu apa yang menyebabkan itu terjadi. Percikan yang terjadi di permukaan matahari bahkan sampai menjauhi matahari.

Percikan ini jika ada di sekitar matahari berbentuk setengah lingkaran. Jika sudah menjauhi matahari bola api raksasa yang berasal dari matahari. Percikan ini bisa menjauhi matahari selama satu minggu sampai pada akhirnya benda itu menghilang.

Percikan api terbesar yang sudah pernah tercatat dapat melampaui besar planet Jupiter. Sangat besarnya ukuran benda langit ini dapat menghancurkan bumi seisinya.

Bola api raksasa ini jika mencapai bumi akan menyebabkan aurora pada kutub bumi. Aurora ini terbentuk akibat panas dari bongkahan benda langit dari matahari ditolak oleh bagian kutub magnit bumi. Aurora ini memancar berwarna warni membentuk gambar tiga dimensi yang sangat indah. Namun jika bongkahan besar ini mencapai bumi panasnya bisa mencapai 70 derajat pada malam hari di atmosfir bumi.

Efek dari percikan ini adalah satelit yang ada di angkasa bisa rusak, sambungan telepon putus dan kita tidak bisa mendapatkan arus listirk. 

Berikut adalah beberapa gambar Aurora :


















 

Perbedaan Mendasar Cewek dan Cowok

Gambar-gambar di bawah ini mungkin bisa menunjukkan perbedaan mendasar antara cowok dan cewek :)










 

Resep :: Cake Kentang Keju

 
 
Bahan:
5 butir telur ayam
180 gr gula pasir
1/2 sdt vanilla bubuk
1 sdt bumbu spekoek siap pakai
1/2 kg kentang, kupas, rebus, haluskan
2 sdm margarin
200 gr tepung terigu
100 gr keju cheddar, parut, sisihkan sedikit untuk taburan
25 gr kismis

Cara Membuat:
  1. Siapkan loyang persegi panjang ukuran 11x29x7 cm. Semir margarin dan taburi sedikit tepung terigu hingga rata. Sisihkan.
  2. Campur telur, gula pasir, dan vanilla bubuk, kocok hingga mengembang dan kental.
  3. Masukkan tepung terigu dan bumbu spekoek sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga rata.
  4. Ambil sedikit adonan tepung terigu, campur dengan kentang halus, aduk hingga rata.
  5. Tuang sisa adonan tepung terigu dan sebagian keju parut bergantian sambil diaduk rata.
  6. Tuang margarin leleh, aduk perlahan hingga margarin tercampur rata.
  7. Tuang adonan ke dalam loyang. Taburi permukaan cake dengan kismis dan sisa keju parut.
  8. Panggang dalam oven panas bersuhu 180 derajat celcius selama 45 menit hingga matang. Angkat. Keluarkan dari loyang. Dinginkan.
  9. Potong-potong menurut selera. Sajikan sesuai suhu ruang.