Look This Site and See This World !!!

Minggu, 24 Juni 2012

Taman Sangkareang


Taman Sangkareang memiliki luas wilayah sekitar 1,2 hektar. Taman ini terletak di Jalan Pejanggik Kota Mataram berdampingan dengan Lapangan Umum Mataram. 

Fasilitas yang terdapat dalam taman ini adalah adanya Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan maksud untuk menambah kesejukan dan keasrian area sekitar taman.



Biasanya warga mengunjungi tempat ini lantaran ingin melepas lelah dengan seharian aktivitas yang menyibukkan ataupun sekadar bermain olahraga dengan kerabat dan teman. Tempat ini cukup nyaman sebagai bagian dari fasilitas umum kota.





Minggu, 17 Juni 2012

Anime :: InuYasha (犬夜叉)




Sinopsis :
Cerita berawal di Tokyo, Jepang, seorang gadis SMU bernama Higurashi Kagome. Dia sedang mencari kucingnya Buyo yang jatuh ke sumur, karena adiknya takut untuk masuk. Pada saat Kagome sampai di sumur tersebut, siluman kelabang atau Mukade Jourou muncul dari dalam hone no idou atau Sumur pemakan tulang dan menyerangnya. Siluman tersebut menyerang Kagome yang ternyata memiliki Bola Empat Arwah (四魂の玉 Shikon no Tama), dan berkeinginan untuk merebutnya. Kagome kemudian diseret ke dalam masa Sengoku atau Sengoku Jidai. Kagome yang bingung dengan keadaan sekitar yang berubah menjadi hutan, berusaha untuk mencari jalan keluar dan melihat pohon keramat atau goushinbouku, di sana Kagome melihat seorang anak laki-laki berambut perak dan memiliki kuping tidka lazimnya manusia.Kagome yang penasaran lalu mendekati laki-laki tersebut dan memegang kupingnya yang aneh, tiba-tiba ia di serang oleh penduduk desa yang mengira Kagome adalah jelmaan siluman rubah. Kagome kemudian bertemu dengan seorang Miko (biarawati Shinto) tua yang bernama Kaede, dan menyadari bahwa Kagome adalah reinkarnasi dari Kikyō, kakak perempuan Kaede (dan juga biarawati berilmu tinggi) yang telah meninggal dunia dan jasadnya dibakar bersama Shikon no Tama. Kaede menceritakan bagaimana 50 tahun yang lalu, seorang han'yō (setengah siluman) bernama Inuyasha berusaha mencuri Shikon no Tama dari Kikyo. Dengan terluka parah, Kikyo berhasil melepaskan panah, untuk menyegel Inuyasha dan membuat Inuyasha tidur abadi- tidak bisa dicabut panahnya, kecuali oleh orang yang sekuat Kikyou sendiri. Lalu datanglah Kagome dari masa yang sekarang dan mencabut segel Inuyasha yang tertidur, karena siluman mukade jourou muncul kembali. InuYasha yang bangun kembali, bersikap tidak bersahabat dengan kagome yang mirip dengan kikyou. Pada suatu hari muncullah sekelompok orang jahat yang mau merebut shikon no tama, dan ternyata pemimpin mereka sudah mati dan dirasuki oleh siluman gagak atau shibugarasu. Karena ingin mengalihkan perhatian shibugarasu,maka Kagome melempar shikon no tama keluar dan akhirnya di telan oleh shibugarasu sehingga menjadi lebih kuat dan menyerang seorang anak kecil, InuYasha yang tidak sabaran, mengeluarkan jurusnya dan membuat shibugarasu hancur serta anak kecil itu jatuh ke sungai. Kagome yang menyelamatkannya, lalu melihat shibugarasu kembali ke wujud semula dengan bantuan shikon no tama, dan terdapat kaki shibugarashu yang tertinggal pada baju anak tersebut, maka kagome melepaskan anak panahnya sambil mengikatkan kaki shibugarasu ke panahnya, dan berhasillah shibugarasu di panah bersamaan dengan shikon no tama sehingga pecahlah shikon no tama tersebut sampai berkeping-keping dan terpencar keseluruh tempat. Lalu dimulailah petualangan Inuyasha dan Kagome dalam mencari Bola Empat Arwah yang sudah menjadi pecahan. Satu-per satu kelompok Inuyasha- Kagome bertambah, Dari Shippou-Miroku-Terakhir Sango dan Kirara sambil melawan musuh-musuh yang bermunculan.

Tokoh :

Inuyasha

  • Inuyasha (犬夜叉) ialah tokoh utama dalam cerita ini, seorang han'yōu (setengan siluman) berasal dari ibu manusia dan ayah seorang Siluman. Dengan asal mula dari siluman anjing, Inuyasha memiliki pedang hebat yang diwariskan oleh ayahnya yang bernama Tetsusaiga / Tessaiga. Mencari Shikon No Tama (Permata Empat Jiwa) karena ingin menjadi siluman sejati. Mencintai Kikyo. Tapi seiring berjalanya waktu dia juga mulai mencintai Kagome yang merupakan reinkarnasi dari Kikyo. Inuyasha menyadari bahwa Kagome tidaklah sama dengan Kikyo.

Kagome Higurashi

  • Kagome Higurashi (日暮かごめ) adalah tokoh utama dalam cerita ini. Seorang gadis SMP kelas 3 pada masa kini. Reinkarnasi dari Kikyo. Membawa Shikon No tama dalam tubuhnya yang menjadi incaran para siluman untuk memperkuat diri. Sifatnya berbeda dengan Kikyou namun tetap memperhatikan InuYasha sampai ia menyadari perasaannya sendiri terhadap InYasha dan cemburu apabila InuYasha bertemu dengan Kikyou.

Miroku

  • Miroku (弥勒) merupakan seorang pendeta Buddha (Houshi) yang terkena kutukan Lubang Angin (Kazanna) oleh Naraku. Pendeta mesum yang mulai tertarik dengan Sango, dan berjanji bila kutukan lubang anginnya telah hilang, ia akan menikahi Sango.

Sango

Sango

Kirara

  • Sango (珊瑚) adalah salah satu anggota keluarga dari Taijya yang ahli dalam membasmi siluman. Keluarganya dibunuh oleh Naraku saat dipanggil untuk membasmi siluman di sebuah istana, sekarang ia sedang berusaha untuk mencari dan menyelamatkan adiknya dari genggaman Naraku.Sering dibuat marah Miroku yang gatel melihat wanita cantik dengan rayuannya- "Maukah Kau Melahirkan Anakku?". Sango memiliki seekor kucing hebat bernama Kirara (雲母).

Shippo

  • Shippo (七宝) merupakan siluman rubah kecil yang orang tuanya dibunuh oleh siluman petir Hiten dan Manten. Membantu dalam petualangan Inuyasha. Selalu bertengkar dengan Inuyasha, sifat keduanya sama kekanak-kanakan.

Sesshomaru

  • Sesshomaru (殺生丸) adalah abang Inuyasha yang mewarisi pedang pedang milik ayahnya yang bernama Tenseiga, berupaya mengambil Tessaiga dari Inuyasha, dan membunuhnya. Sifatnya irit bicara, dingin, dan menganggap rendah manusia, atau hanyou- termasuk Inuyasha& teman- temannya. Tapi, perlahan- lahan ia jadi berubah.sekarang ia mengakui keberadaan tenseiga pedang penyembuh dengan jurus baru, Meido Zangetsuha. Pada akhirnya, Sesshoumaru memperoleh pedang dari dirinya densiri, Bakusaiga.

Naraku

  • Naraku (奈落) berasal dari manusia yang bernama Onigumo, pencuri yang mengalami luka bakar diseluruh tubuhnya, jatuh cinta pada kikyo yang selalu merawatnya. Karena ia tidak dapat bergerak, maka ia mempersembahkan jiwanya pada siluman untuk mendapatkan tubuh yang bebas, sehingga lahirlah naraku. Dia menanamkan benih kebencian antara Kikyo dan Inuyasha sehingga saling membunuh. Ciri khasnya: memiliki gambar laba-laba di punggung

Jaken

  • Jaken (邪見) adalah siluman kodok pengikut Sesshoumaru, sedikit bawel dan menyebalkan.

Rin

  • Rin (りん) adalah gadis kecil yang diselamatkan Sesshomaru dari serangan siluman serigala.

Kohaku

  • Kohaku (琥珀) adalah adik dari Sango. Karena pengaruh Naraku, ia membunuh ayah dan anggota pembasmi siluman lainnya, juga melukai sango lalu mati dibunuh oleh penjaga suruhan naraku, kemudian dihidupkan kembali dengan kekuatan Shikon no Tama. Ingatannya dihapus oleh naraku dan di jadikan boneka yang menuruti semua perintahnya tapi ingatannya akhirnya pulih kembali dan kohaku berniat membalas dendam pada naraku.

Kikyo

  • Kikyo (桔梗) adalah seorang miko yang memiliki kekuatan spiritual yang tinggi, senjata andalannya adalah busur dan panah. Dia dibangkitkan oleh Urasue, penyihir yang menginginkan kekuatan Kikyo, namun berhasil dimusnahkan. Perasaannya terhadap Inuyasha yang dulunya cinta berubah menjadi kebencian mendalam karena adanya tipu muslihat dari Naraku untuk megadudomba mereka, namun perlahan-lahan Kikyo menyadari bahwa dirinya memang tidak bisa membenci Inuyasha.

Kanna

  • Kanna (神無) adalah anak pertama yang lahir dari Naraku. Hawa jahatnya tak bisa dirasakan karena dia hampa tapi akhir-akhir ini diceritakan kalau perasaannya mulai tumbuh. Senjatanya ialah cermin yang bisa menyerap roh dan membalikkan serangan musuh.

Kagura

  • Kagura (神楽) adalah anak kedua yang dilahirkan Naraku. Dia sering membangkang perintah naraku karena menginginkan kebebasan, pada akhirnya dibunuh naraku. Senjatanya ialah kipas angin, dapat mengendalikan angin dan menahan sabetan Tessaiga.

Goshinki

  • Goshinki (悟心鬼) adalah anak ketiga Naraku. Dapat membaca pikiran lawan dan dapat mematahkan pedang Tetsusaiga. Namun, Goshiki mati dibunuh oleh InuYasha yang berubah wujud menjadi siluman sejati ([Youkai]) dan taringnya diambil oleh Sesshoumaru untuk dibuat menjadi pedang setan yang bernama Toukijin.

Shichinintai

  • Sichinintai (atau digelar sebagai Pasukan Tujuh Anggota) (七人隊) terdiri dari 7 orang, yaitu: Bankotsu (蛮骨), Renkotsu (煉骨), Jakotsu (蛇骨), Suikotsu (睡骨), Ginkotsu (銀骨), Mukotsu (霧骨), dan Kyokotsu (凶骨). Mereka menjadi zombi karena dibangkitkan kembali oleh Naraku menggunakan pecahan Shikon no Tama. Masing-masing memiliki senjata yang hebat.

New :: Sunday, 2012年6月17日

新しい > 1
2012年6月17日

Sabtu, 16 Juni 2012

PMR (Palang Merah Remaja)

 

Palang Merah Remaja atau PMR adalah wadah pembinaan dan pengembangan anggota remaja yang dilaksanakan oleh Palang Merah Indonesia. Terdapat di PMI Cabang seluruh Indonesia dengan anggota lebih dari 1 juta orang. Anggota PMR merupakan salah satu kekuatan PMI dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kemanusiaan dibidang kesehatan dan siaga bencana, mempromosikan Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, serta mengembangkan kapasitas organisasi PMI.

Sejarah

Terbentuknya Palang Merah Remaja dilatar belakangi oleh terjadinya Perang Dunia II (1859) pada waktu itu Austria dan Francis sedang mengalami peperangan. Karena kekurangan tenaga untuk memberikan bantuan, akhirnya mengerahkan anak-anak sekolah supaya turut membantu sesuai dengan kemampuannya. Mereka diberikan tugas – tugas ringan seperti mengumpulkan pakaian-pakaian bekas dan majalah-majalah serta Koran bekas. Anak-anak tersebut terhimpun dalam suatu badan yang disebut Palang Merah Pemuda (PMP) kemudian menjadi Palang Merah Remaja (PMR).

Pada tahun 1919 di dalam sidang Liga Perhimpunan Palang Merah Internasional diputuskan bahwa gerakan Palang Merah Remaja menjadi satu bagian dari perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah. 

Liga Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah

Kemudian usaha tersebut diikuti oleh negara-negara lain. Dan pada tahun 1960, dari 145 Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah sebagian besar sudah memiliki Palang Merah Remaja.

Di Indonesia pada Kongres PMI ke-IV tepatnya bulan Januari 1950 di Jakarta, PMI membentuk Palang Merah Remaja yang dipimpin oleh Ny. Siti Dasimah dan Paramita Abdurrahman. Pada tanggal 1 Maret 1950 berdirilah Palang Merah Remaja secara resmi di Indonesia.

Nama bapak palang merah yaitu Jean Hendri Dunant,yang dilahirkan pada 8 Mei 1828,Swiss. Ibunya bernama Jean Jaques Dunant,dan nama Ayahnya adalah Florence Nightingale.

Pendidikan dan pelatihan PMR

Palang Merah Remaja atau PMR adalah organisasi kepemudaan binaan dari Palang Merah Indonesia yang berpusat di sekolah-sekolah dan bertujuan memberitahukan pengetahuan dasar kepada siswa sekolah dalam bidang yang berhubungan dengan kesehatan umum dan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.

Untuk mendirikan atau menjadi anggota palang merah remaja disekolah, harus diadakan Pendidikan dan Pelatihan Diklat untuk lebih mengenal apa itu sebenarnya PMR dan sejarahnya mengapa sampai ada di Indonesia, dan pada diklat ini para peserta juga mendapatkan sertifikat dari PMI. Dan baru dianggap resmi menjadi anggota palang merah apabila sudah mengikuti seluruh kegiatan yang diadakan oleh palang merah remaja disekolah.

PMI mengeluarkan kebijakan pembinaan PMR:
  1. Remaja merupakan prioritas pembinaan, baik dalam keanggotaan maupun kegiatan kepalangmerahan.
  2. Remaja berperan penting dalam pengembangan kegiatan kepalangmerahan.
  3. Remaja berperan penting dalam perencanaan, pelaksanaan kegiatan dan proses pengambilan keputusan untuk kegiatan PMI.
  4. Remaja adalah kader relawan.
  5. Remaja calon pemimpin PMI masa depan.
Tujuan pembinaan dan pengembangan PMI masa depan:
  1. Penguatan kualitas remaja dan pembentukan karakter.
  2. Anggota PMR sebagai contoh dalam berperilaku hidup sehat bagi teman sebaya.
  3. Anggota PMR dapat memberikan motivasi bagi teman sebaya untuk berperilaku hidup sehat.
  4. Anggota PMR sebagai pendidik remaja sebaya.
  5. Anggota PMR adalah calon relawan masa depan.

Jumbara

Jumbara atau Jumpa Bhakti Gembira adalah kegiatan besar organisasi PMR seperti halnya jambore pada organisasi Pramuka.Jumbara diadakan dalam setiap tingkatan. Ada jumbara tingkat kabupaten, daerah dan Jumbara Nasional. dimana pelaksanaanya disesuaikan dengan kemampuan PMI daerah yang bersangkutan.




Tribakti PMR

dalam PMR ada tugas yang harus dilaksanakan, dalam PMR dikenal tri bakti yang harus diketahui, dipahami dan dilaksanakan oleh semua anggota. TRIBAKTI PMR (2009) tersebut adalah:
  1. Meningkatkan keterampilan hidup sehat
  2. Berkarya dan berbakti kepada masyarakat
  3. Mempererat persahabatan nasional dan internasional.

Tingkatan PMR

Di Indonesia dikenal ada 3 tingkatan PMR sesuai dengan jenjang pendidikan atau usianya
1. PMR Mula adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah Dasar (10-12 tahun). Warna emblem Hijau 


2. PMR Madya adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah Menengah Pertama (12-15 tahun). Warna emblem Biru Langit


3. PMR Wira adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah Menengah Atas (15-17 tahun). Warna emblem Kuning

Prinsip Dasar kepalang-merahan

Dalam PMR dikenalkan 7 Prinsip Dasar yang harus diketahui dan dilaksanakan oleh setiap anggotanya. Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama"7 Prinsip Dasar Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional" (Seven Fundamental Principle of Red cross and Red Crescent).

  • Kemanusiaan
Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah lahir dari keinginan untuk memberikan pertolongan kepada korban yang terluka dalam pertempuran tanpa membeda-bedakan mereka dan untuk mencegah serta mengatasi penderitaan sesama. Tujuannya ialah melindungi jiwa dan kesehatan serta menjamin penghormatan terhadap umat manusia. Gerakan menumbuhkan saling pengertian, kerja sama dan perdamaian abadi antar sesama manusia.
  • Kesamaan
Gerakan memberi bantuan kepada orang yang menderita tanpa membeda-bedakan mereka berdasarkan kebangsaan, ras, agama, tingkat sosial atau pandangan politik. tujuannya semata-mata ialah mengurangi penderitaan orang lain sesuai dengan kebutuhannya dengan mendahulukan keadaan yang paling parah.
  • Kenetralan
Gerakan tidak memihak atau melibatkan diri dalam pertentangan politik, ras, agama, atau ideologi.
  • Kemandirian
Gerakan bersifat mandiri, setiap perhimpunan Nasional sekalipun merupakan pendukung bagi pemerintah dibidang kemanusiaan dan harus mentaati peraturan hukum yang berlaku dinegara masing-masing, namun gerakan bersifat otonom dan harus menjaga tindakannya agar sejalan dengan prinsip dasar gerakan.
  • Kesukarelaan
Gerakan memberi bantuan atas dasar sukarela tanpa unsur keinginan untuk mencari keuntungan apapun.
  • Kesatuan
Didalam satu Negara hanya boleh ada satu perhimpunan Nasional dan hanya boleh memilih salah satu lembaga yang digunakan Palang merah Bulan Sabit Merah. Gerakan bersifat terbuka dan melaksanakan tugas kemanusiaan diseluruh wilayah negara bersangkutan.
  • Kesemestaan
Gerakan bersifat semesta. Artinya, gerakan hadir diseluruh dunia. Setiap perhimpunan Nasional mempunyai status yang sederajat, serta memiliki hak dan tanggung jawab yang sama dalam membantu sama lain.

Sejarah PMI

SEJARAH PMI
Berdirinya Palang Merah di Indonesia sebenarnya sudah dimulai sejak masa sebelum Perang Dunia Ke-II. Saat itu, tepatnya pada tanggal 21 Oktober 1873 Pemerintah Kolonial Belanda mendirikan Palang Merah di Indonesia dengan nama Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie (Nerkai), yang kemudian dibubarkan pada saat pendudukan Jepang.

Perjuangan untuk mendirikan Palang Merah Indonesia sendiri diawali sekitar tahun 1932. Kegiatan tersebut dipelopori oleh Dr. RCL Senduk dan Dr Bahder Djohan. Rencana tersebut mendapat dukungan luas terutama dari kalangan terpelajar Indonesia. Mereka berusaha keras membawa rancangan tersebut ke dalam sidang Konferensi Nerkai pada tahun 1940 walaupun akhirnya ditolak mentah-mentah. Terpaksa rancangan itu disimpan untuk menunggu kesempatan yang tepat. Seperti tak kenal menyerah, saat pendudukan Jepang, mereka kembali mencoba untuk membentuk Badan Palang Merah Nasional, namun sekali lagi upaya itu mendapat halangan dari Pemerintah Tentara Jepang sehingga untuk kedua kalinya rancangan itu harus kembali disimpan.

Tujuh belas hari setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, yaitu pada tanggal 3 September 1945, Presiden Soekarno mengeluarkan perintah untuk membentuk suatu badan Palang Merah Nasional. Atas perintah Presiden, maka Dr. Buntaran yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kesehatan Republik Indonesia Kabinet I, pada tanggal 5 September 1945 membentuk Panitia 5 yang terdiri dari: dr R. Mochtar (Ketua), dr. Bahder Djohan (Penulis), dan dr Djuhana; dr Marzuki; dr. Sitanala (anggota).

Akhirnya Perhimpunan Palang Merah Indonesia berhasil dibentuk pada 17 September 1945 dan merintis kegiatannya melalui bantuan korban perang revolusi kemerdekaan Republik Indonesia dan pengembalian tawanan perang sekutu maupun Jepang. Oleh karena kinerja tersebut, PMI mendapat pengakuan secara Internasional pada tahun 1950 dengan menjadi anggota Palang Merah Internasional dan disahkan keberadaannya secara nasional melalui Keppres No.25 tahun 1959 dan kemudian diperkuat dengan Keppres No.246 tahun 1963.

Kini jaringan kerja PMI tersebar di 30 Daerah Propinsi / Tk.I dan 323 cabang di daerah Tk.II serta dukungan operasional 165 unit Transfusi Darah di seluruh Indonesia.

PERAN DAN TUGAS PMI
Peran PMI adalah membantu pemerintah di bidang sosial kemanusiaan, terutama tugas kepalangmerahan sebagaimana dipersyaratkan dalam ketentuan Konvensi-Konvensi Jenewa 1949 yang telah diratifikasi oleh pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1958 melalui UU No 59.

Tugas Pokok PMI:
+ Kesiapsiagaan bantuan dan penanggulangan bencana
+ Pelatihan pertolongan pertama untuk sukarelawan
+ Pelayanan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
+ Pelayanan transfusi darah ( sesuai dengan Peraturan Pemerintah no 18 tahun 1980)
Dalam melaksanakan tugasnya PMI berlandaskan pada 7 (tujuh) prinsip dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, yaitu Kemanusiaan, Kesukarelaan, Kenetralan, Kesamaan, Kemandirian, Kesatuan dan Kesemestaan.

Taman Mayura



Taman Mayura dibangun pada masa Kerajaan Bali masih berkuasa di Pulau Lombok, yakni sekitar tahun 1744 M oleh Raja Anak Agung Made Karangasem. Oleh sebab itu, bangunan taman ini sangat kental dengan corak Bali dan Jawa.  


Awalnya, bangunan ini bernama Taman Istana Kelepug, kelepug berarti suara yang muncul dari derasnya air yang keluar dari mata air di tengah kolam dalam taman tersebut. Kemudian, taman ini mengalami renovasi pada tahun 1866 dan sejak itulah Taman Kelelpug ini berganti nama menjadi Taman Air Mayura. Mayura sendiri berasal dari bahasa Sangsekerta yang berarti Burung Merak. Konon, pada masa Raja Anak Agung Ngurah Karangasem didapati banyak sekali ular yang berkeliaran di sekitar taman istana, maka dipeliharalah buruk merak untuk memangsa ular-ular tersebut. 


 
Taman ini dilengkapi dengan kolam yang ditata indah sedemikian rupa sehingga membentuk taman yang asri sedap dipandang mata siapapun. Di tengah kolam, berdiri sebuah bangunan yang bernama Bale Kambang. Bangunan ini merupakan simbol dari badan peradilan pada zaman Rad Kerta. Orang-orang yang berperkara biasanya diadili di Bale Kambang ini. Di sekitar Bale Kambang dihiasi oleh patung-patung bercirikan orang muslim, yaitu Arab, Muslim Cina, dan Jawa. patung orang Muslim tersebut berdiri di bagian Barat, Timur, dan Utara dari Bale Kambang, berdampingan dengan bangunan linggih yang sangat kental nuansa Hindu Balinya.

  
Pura Mayura

Tak hanya itu, taman ini pun menyimpan sebuah pura suci  yang letaknya di hulu kolam. Jangan heran pula kalau di dalam kompleks taman ini akan banyak dijumpai deretan pohon-pohon manggis sehingga akan menambah kesejukan suasana. Adapun sebuah patung batu manusia yang berwajah Asia Barat. Konon, patung ini dibuat sebagai tanda terima kasih raja kepada orang dari Asia Barat karena telah memberikan idenya dalam rangka memelihara buruk merak untuk membasmi hama ular yang mengganggu istana.


Taman ini terletak  di pusat bisnis, tepatnya di Kecamatan Cakranagera, Kota Mataram, Provinsi Nusa  Tenggara Barat, Indonesia. Perjalanan menuju Taman Mayura membutuhkan waktu tempuh  sekitar 15 menit dari kecamatan Narmada. Di sekitar lokasi wisata ini pun pengunjung dapat menemukan banyak sekali tempat penginapan dan restauran. 

Asal Mula Taman Mayura


Sejarah keberadaan Taman Mayura berhubungan erat dengan sejarah keberadaan orang-orang Bali di Lombok. Taman ini sudah ada sejak Kerajaan Singasari atau Karangasem Sasak di Lombok pada awal abad ke-19. Ketika itu di Lombok masih terdapat kerajaan-kerajaan kecil, seperti Mataram, Pagesangan, Sengkano, dan sebagainya.

Dalam perkembangan selanjutnya, dari kerajaan-kerajaan kecil itu sampai dengan tahun 1823 hanya tinggal dua kerajaan, yaitu Singasari dan Mataram. Kedua kerajaan ini pun berperang. Singasari kalah, raja dan keluarganya melakukan puputan di Sweta. Hanya dua orang anaknya yang masih kecil-kecil, laki-laki dan perempuan, yang sempat diamankan dan dibawa ke Karangasem (Bali). Walaupun Mataram berada di pihak yang menang, namun rajanya tewas dalam peperangan itu. Sebagai pewaris tahta kerajaan Mataram adalah Anak Agung Gde Ngurah Karangasem (Putra Mahkota) dan adiknya bernama Anak Agung Ketut Ngurah Karangasem.

Pada pertengahan abad ke-19, Putra Mahkota Kerajaan Mataram membangun Puri di atas bekas Kerajaan Singasari yang hancur. Pembangunannya selesai pada tahun 1866. Puri itu diberi nama Singasari atau Karangasem, kemudian diganti menjadi Cakranegara. Tahun 1894 ketika terjadi perang melawan Belanda yang berakhir dengan kekalahan Mataram, Puri kerajaan hancur. Perisitiwa penting yang terjadi pada waktu itu ialah ditemukannya Keropak (naskah lontar) yang kemudian terkenal dengan nama Negarakertagama. Pada waktu itu, keropak tersebut kemudian diketahui sebagai satu-satunya naskah yang berisi gambaran yang paling lengkap tentang kerajaan Majapahit.


Berdasarkan pada kenyataan tersebut, maka Taman Mayura dan juga Pura Meru dapat dipandang sebagai satu-satunya bukti kehadiran kerajaan Singasari atau Karangasem di Lombok, atau kerajaan Mataram yang kemudian mengganti nama menjadi Cakranegara. 

Taman Mayura Cakranegara tak hanya sebagai objek peninggalan sejarah dan budaya namun kini juga mengemban fungsi sebagai tempat kegiatan ritual keagamaan, sarana rekreasi, dan fungsi sosial bagi masyarakat di sekitarnya. Karena statusnya masih digunakan sebagai sarana kegiatan ritual, maka tak heran jika Anda berkunjung ke sana maka akan terlihat orang-orang yang sedang melakukan sembahyang bagi umat Hindu. Masyarakat yang melakukan sembahyang bukan hanya Lombok saja, melainkan juga dari Bali, terutama pada hari-hari besar bagi umat Hindu.


Selain sebagai sarana kegiatan ritual keagamaan, taman ini pun difungsikan sebagai sarana rekreasi bagi masyarakat sekitarnya yang mempunyai hobi memancing. Di Taman Mayura terdapat kolam yang mengelilingi Bale Kencana Taman Mayura dengan latar belakang Pura Meru dan oleh pengelola Taman tersebut ditabur benih ikan untuk pemancingan. Pada hari libur biasanya banyak pengunjung terutama masyarakat sekitarnya yang melakukan kegiatan dengan memancing. Sebelum peristiwa peledakan bom di Bali, Taman Mayura dulu banyak dikunjungi oleh wisatawan mancanegara. Sekarang tinggal beberapa wisatawan asing yang berkunjung di sana, selebihnya wisatawan domestik dari dalam Lombok atau dari luar Lombok.


Matterhorn



Matterhorn adalah sebuah gunung terpencil. Karena posisinya di daerah aliran sungai (DAS) Alpine utama dan tinggi yang hebat, Matterhorn menghadapi perubahan cuaca yang cepat. Selain curam wajah gunung dan lokasi terpencil yang membuatnya rentan terhadap pembentukan awan dengan udara yang mengalir di sekitar dan menciptakan pusaran, melakukan kondensasi udara.


Matterhorn merupakan puncak terakhir Alpine yang ditaklukan dan pendakian pertama menandai akhir zaman Emas alpinism, yaitu pada tanggal 14 Juli 1865 oleh ekspedisi yang dipimpin oleh Edward Whymper dan berakhir tragis ketika sebagian besar anggotanya jatuh. Matterhorn adalah salah satu puncak paling mematikan di Pegunungan Alpen dari 1865 – ketika pertama kali dinaiki – hingga 1995, 500 alpinists meninggal di atasnya.

Edward Whymper


Matterhorn menjadi lambang dari Pegunungan Alpen pada umumnya. Sejak akhir abad kesembilan belas, ketika kereta api dibangun, menarik lebih banyak pengunjung dan pendaki. Setiap musim panas banyak pendaki gunung terampil mencoba untuk mendaki Matterhorn melalui jalur punggungan utara-timur Hörnli, rute yang paling sering dikunjungi menuju puncak. Gunung ini diberi nama dari kata Jerman yaitu Matte, yang berarti padang rumput, dan Horn, yang berarti puncak.



Matterhorn memiliki ketinggian 4,478 meter dpl (14,692 ft)


Gunung Matterhorn merupakan gunung yang berada di Swiss dan memiliki bentuk piramid yang keempat sisinya menghadap empat penjuru mata angin. Utara dan Timur secara berurutan menghadap ke East Valley dan Gornegrat di Swiss.Bagian selatan menghadap Breuil-Cervinia dan bagian barat menghadap Dent d’Herens. bagian utara dan selatan kemudian bertemu di puncak.


Namun saat ini Matterhorn dapat dinikmati dengan menggunakan rel yang telah dibangun. beberapa area yang mendapat fasilitas itu antara lain Unterrothron dan Klein Matterhorn ( 3,883 m). The Hornli Hut (3,260 m), yang dimulai dari rute normal, merupakan akses paling mudah dari Schwarzsee dan sering digunakan pendaki.


Konon, berdiri di puncak Matterhorn kita akan bisa menyaksikan setidaknya 38 puncak gunung dari sekitar 200 puncak di pegunungan Alpen yang berada di kawasan perbatasan lima negara, Swiss, Austria, Perancis, Jerman dan Itali. Agaknya, berbagai kelebihan ini yang membuat Matterhorn menjadi gunung paling populer di Swiss.