Gunung Meru (bahasa Sansekerta : मेरु) (juga disebut Sumeru yang berarti "Meru Agung") adalah gunung suci dalam kosmologi Hindu dan kosmologi Buddha serta kosmologi Jain,
dan dianggap sebagai pusat alam semesta, baik secara fisik maupun
metafisik spiritual. Gunung ini merupakan tempat bersemayam para dewa,
terutama dewa Brahma dan Dewata lainnya.
Disebutkan bahwa gunung ini stinggi 84.000 Yojana (sekitar 1,082 juta kilometer). Banyak kuil dan candi Hindu dan Jain
dibangun dalam bentuk simbolis menyerupai gunung suci ini. Dalam
kosmologi Buddha, gunung suci pusat jagat raya alam semesta disebut Sumeru.
Thanka Bhutan Gunung Meru dan Semesta dalam agama Budda, abad ke-19, Trongsa, Bhutan
Dalam tradisi Hindu Gunung Meru jelas digambarkan dalam aspek mitos, disebutkan setinggi 84.000 Yojana, dan Matahari serta beberapa planet dalam sistem tata surya mengelilinginya.
Lukisan gunung Meru berdasarkan kosmologi Jainisme dari naskah Jain Samghayanarayana
Geografis
Menentukan lokasi geografis Gunung Meru sangat sulit; karena
disebutkan ketinggiannya yang luar biasa, serta disebutkan dikelilingi
oleh Samudra Semesta, ditambah lagi dengan berbagai kutipan yang
menyebutkan matahari bersama planet-planetnya mengelilingi gunung ini.
Hal ini menjadikan pencarian atas lokasi geografis gunung Meru sangat
sulit bagi para ilmuwan. Akan tetapi sebagian kecil ilmuwan mengidentifikasi gungung Meru atau Sumeru dengan pegunungan Pamir, di timurlaut Kashmir.
Kitab Suryasiddhanta
menyebutkan bahwa Gunung Meru terletak 'di tengah dunia'
("bhugola-madhya") di tanah Jambunada (Jambudwipa). Narpatijayacharyā,
sebuah naskah yang berasal dari abad ke-9 yang merupakan bagian yang
tidak diterbitkan dari naskah Yāmala Tantra,menyebutkan "Sumeruḥ
Prithvī-madhye shrūyate drishyate na tu" ('Su-meru disebutkan berada di
tengah-tengah dunia, tetapi tak terlihat berada disana').
Vārāha Mihira, dalam Panch-siddhāntikā, mengakui bahwa Gunung Meru ada
di Kutub Utara (meskipun tidak ada gunung di kutub utara).
Suryasiddhānta, menyebutkan Gunung Meru ada di tengah Bumi, di antara
gunung Sumeru dan Kumeru yang masing-masing terletak di kutub.
Ketinggian
Satu Yojana
dapat ditafsirkan berukuran sekitar 11,5 km meskipun besarannya selalu
berubah seiring waktu. Misalnya lingkar keliling bumi disebutkan sebesar
3.200 Yojana menurut Vārāhamihira, sedikit lebih kecil dari
Āryabhatiya,tapi disebutkan sebesar 5.026,5 Yojana dalam Suryasiddhānta.
Kitab Matsya Purana dan Bhāgvata Purāna
bersama beberapa naskah Hindu lainnya secara konsisten menyebutkan
ukuran ketinggian yang luar biasa besar bagi Gunung Meru, yaitu 84.000
Yojana yang berarti sekitar 1,082 juta kilometer.
Legenda Purana
Gunung Meru sangat sering disebutkan dalam dongeng dan legenda Hindu.
Beberapa legenda antara lain mengisahkan bahwa Gunung Meru dan dewa
angin Bayu semula adalah sahabat. Akan tetapi seorang bijak Narada
mendekati Bayu dan membujuknya untuk menaklukkan gunung itu. Bayu
meniupkan angin dengan kekuatan penuh sepanjang tahun untuk meruntuhkan
gunung itu, akan tetapi Meru dilindungi oleh sayap Garuda
tetap bertahan. Setelah satu tahun Garuda mulai lelah dan beristirahat
sejenak, akibatnya puncak gunung Meru tertiup dan terpenggal. Pecahan
puncak gunung itu jatuh ke laut dan membentuk pulau Sri Lanka.
Berbagai naskah Purana dan epik Hindu seringkali menyebutkan dewa Surya, dewa matahari, bersama planet-planet dan bintang setiap hari mengelilingi gunung Meru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar